Surabaya, Ma’arif Jatim – Dalam rangka menyambut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Surabaya melakukan langkah spiritual dengan menggelar ziarah Wali 8 (delapan) serta sowan kepada para kiai sepuh. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu–Ahad (31 Mei – 1 Juni 2025), dan diikuti oleh para kepala SD/MI Ma’arif se-Kota Surabaya yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU Surabaya.
Ziarah diawali dari makam Sunan Ampel Surabaya, dilanjutkan ke makam Syech Asmorokondi. Rangkaian spiritual ini kemudian diteruskan dengan sowan ke KH. Abdul Matin Jawahir, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Tuban, yang juga merupakan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ketua PC LP Ma’arif NU Surabaya, Bapak H. Cholil, M.Pd.I, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar batiniah untuk memohon kelancaran dan keberkahan dalam proses penerimaan siswa baru tahun ini.
“Ikhtiar ini tidak hanya sebatas pada persiapan fisik dan fasilitas sekolah agar diminati calon wali murid, tetapi juga ikhtiar spiritual dengan memohon doa melalui ziarah dan silaturahim kepada para wali dan kiai. Kami ingin seluruh sekolah Ma’arif Surabaya mendapatkan siswa yang optimal dan penuh keberkahan,” tutur beliau.
Sementara itu, dalam taushiyahnya, KH. Abdul Matin memberikan motivasi dan nasihat spiritual kepada para kepala sekolah yang hadir. Beliau menyebut para kepala sekolah Ma’arif sebagai “pejuang” yang harus tetap berjuang di tengah dinamika masyarakat perkotaan, sambil menjaga nilai keikhlasan.
“Dengan keikhlasan, perjuangan akan membawa manfaat, keberkahan, dan kebaikan tidak hanya bagi murid dan wali murid, tetapi juga bagi masyarakat luas,” dawuh beliau.
Sebagai bentuk penguatan spiritual, KH. Abdul Matin juga mengijazahkan Hizb Autad kepada para kepala sekolah dengan tata cara tertentu, sebagai doa sekaligus wasilah untuk memperjuangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat.
Ziarah kemudian dilanjutkan ke makam Sunan Bonang di Tuban dan dilanjutkan ke makam Sunan Muria, Sunan Kudus, lalu ke makam Sunan Kalijaga. Di lokasi terakhir ini, para peserta melaksanakan salat Dhuhur dengan jama’ qashar sebelum menutup rangkaian ziarah. Rencana awal untuk ziarah ke makam Raden Fatah terpaksa dibatalkan karena akses ditutup sementara akibat adanya kegiatan di lokasi.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen LP Ma’arif NU Surabaya dalam menjaga keberlangsungan pendidikan Ma’arif dengan menggabungkan ikhtiar lahir dan batin. Diharapkan melalui ziarah dan doa ini, proses penerimaan siswa baru di sekolah-sekolah Ma’arif NU Surabaya dapat berjalan lancar, sukses, dan penuh keberkahan.
Red: Ah. Zaini Ilyas
Editor: Admin
