LP Ma'arif NU Jawa Timur

PW LP Ma’arif Jatim Teguhkan Transformasi Pendidikan Melalui Pelatihan Kurikulum, Pembelajaran dan HOTS

Surabaya, Ma’arif Jatim – Dalam menghadapi arus perubahan dunia pendidikan yang semakin dinamis, PW LP Ma’arif NU Jawa Timur memilih untuk tidak tinggal diam. Selama tiga hari penuh, Minggu-Selasa (22–24/07/2025), PW LP Ma’arif NU Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Kurikulum, Pembelajaran, dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Sebanyak 34 peserta dari berbagai satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU Jatim mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Tak sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini dirancang sebagai ruang pembelajaran kolaboratif yang menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan kurikulum, metode pembelajaran yang aktif, serta perancangan soal evaluasi yang mampu mengasah daya nalar dan logika peserta didik.

Para trainer Pelatihan Kurikulum, Pembelajaran, dan HOTS PW LP Ma’arif NU Jatim (Foto: Ma’arif Jatim)

Melalui pelatihan ini, PW LP Ma’arif NU Jatim menunjukkan komitmennya untuk menjadikan guru bukan hanya sebagai pelaksana kurikulum, tetapi sebagai penggerak utama transformasi pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan tantangan zaman.

Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim, Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D., dalam pesannya menyampaikan bahwa transformasi pendidikan harus dimulai dari peningkatan kapasitas guru sebagai aktor utama dalam kelas.

“Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang menantang dan membangun daya pikir kritis siswa adalah kunci mencetak generasi unggul,” ujarnya.

Selama pelatihan, peserta juga dilibatkan dalam sesi praktik serta diskusi kelompok untuk memperkuat kolaborasi antar guru. Pendekatan partisipatif ini diharapkan mampu mendorong implementasi hasil pelatihan secara konkret di masing-masing lembaga.

Para peserta secara aktif mempresentasikan hasil diskusi (Foto: Ma’arif Jatim)

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan PW LP Ma’arif NU Jatim dalam mewujudkan sistem pendidikan yang tidak hanya adaptif terhadap perkembangan kurikulum nasional, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. (Admin)