“Pendidikan Ma’arif di Tengah Tantangan Zaman: Digitalisasi, Kemiskinan, dan Bonus Demografi“
Tulungagung, Maarif Jatim – Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur, Prof. Masdar Hilmy, M.A., Ph.D., secara resmi mengukuhkan jajaran Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PC LP Ma’arif NU) Tulungagung dalam prosesi yang berlangsung khidmat di Auditorium UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Minggu (11/05/2025).
Dalam sambutannya, Prof. Masdar menyampaikan bahwa momentum pelantikan ini bukan sekadar simbolis, tetapi merupakan bentuk investasi dan pemberian energi baru bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Tulungagung. Beliau memberikan apresiasi dan selamat kepada para pengurus yang baru saja dikukuhkan.
“Apa yang kita lakukan hari ini memberikan investasi, energi untuk pengembangan kualitas pendidikan di Tulungagung yang berada di bawah koordinasi PC LP Ma’arif NU Tulungagung,” ujar Prof. Masdar di hadapan para hadirin.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa meskipun pengurus telah dilantik oleh PCNU Tulungagung, pengukuhan oleh PW LP Ma’arif NU Jawa Timur menandai integrasi penuh dalam jejaring pendidikan Ma’arif se-Jawa Timur.

Prof. Masdar juga menekankan pentingnya integrasi tata kelola pendidikan dengan perangkat digital di era saat ini. Beliau mengapresiasi langkah awal PC LP Ma’arif NU Tulungagung yang telah menyajikan data sekolah/madrasah sebagai bagian dari komitmen terhadap digitalisasi dan peningkatan mutu lembaga.
“Cukuplah kita melakukan kegiatan yang bersifat seremonial. Kedepan adalah kerja nyata untuk memberikan yang terbaik dalam peningkatan kualitas pendidikan,” tegasnya.
Menyinggung tema Rakorwil PW LP Ma’arif NU Jatim, yakni “Satukan Energi, Kuatkan Kolaborasi”, Prof. Masdar mendorong pengurus PC LP Ma’arif NU Tulungagung untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Hal ini dianggap penting dalam menjawab tantangan masa depan, termasuk pergeseran dari Human Development Index (HDI) menjadi Human Capital Index (HCI)
Menghadapi bonus demografi 2045, di mana 70 persen penduduk Indonesia diperkirakan berada pada usia produktif dan sebagian besar berasal dari kalangan Nahdliyin, Prof. Masdar mengingatkan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk menghindari bencana demografi.
“Kalau kita melihat data, 85,3 persen angka kemiskinan berasal dari kalangan Nahdliyin, dan ini menjadi tanggung jawab kita untuk menekan angka tersebut melalui peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya dengan menguatkan kolaborasi kepada berbagai stakeholder untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas,” tambahnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Dirjen Pendis Kemenag dijabat oleh Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., Kepala Daerah Kabupaten Tulungagung, Pembina PC LP Ma’arif NU Tulungagung, jajaran pengurus PCNU Tulungagung, kepala-kepala sekolah dan madrasah Ma’arif, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. (Admin)