Malang, Maarif Jatim – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Kota Malang memperkenalkan konsep inovatif bernama “Mal Pendidikan” yang dirancang untuk menghadirkan solusi atas tantangan dunia pendidikan masa kini. Gagasan tersebut dipaparkan oleh Ketua LP Ma’arif NU Kota Malang, Prof Dr H Nur Ali MPd, dalam acara Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Madrasah (MKKSM) di MA Al Hayatul Islamiyah, Kedungkandang, pada Sabtu (10/5/2025).
Konsep “Mal Pendidikan” mengusung pendekatan terpadu yang menyinergikan aspek akademik, pembentukan karakter religius-nasionalis, serta pengembangan keterampilan hidup. Inovasi ini menjadi respon terhadap kebijakan pendidikan gratis seperti Sekolah Rakyat, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang menyeluruh dan berkualitas.
“Sekolah gratis memang penting, tapi bukan satu-satunya solusi. Pendidikan yang kita butuhkan saat ini harus mampu membentuk karakter religius, nasionalis, dan juga humanis,” ujar Nur Ali dalam forum tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsep ini berakar pada dua fondasi utama: transformasi ilahiyah dan transformasi insaniyah. Transformasi ilahiyah menekankan pendidikan berbasis keagamaan melalui program tahfiz Al-Qur’an, kajian kitab kuning, serta penanaman nilai-nilai Islam moderat. Sementara transformasi insaniyah mencakup penguatan ilmu umum, pengembangan keterampilan teknis, serta kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi dan minat siswa.
“Seperti halnya sebuah pusat perbelanjaan, orang tua bisa memilih jalur pendidikan sesuai kebutuhan anak mereka—mulai dari yang berbasis agama, sains, hingga olahraga. Semuanya tersedia dalam satu sistem terintegrasi,” tambah Prof. Nur Ali.
Untuk mendukung implementasi konsep ini, LP Ma’arif NU Kota Malang menggandeng sejumlah perguruan tinggi ternama di wilayah tersebut. Di antaranya adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, dan Universitas Islam Malang.
Melalui kerja sama ini, LP Ma’arif tidak hanya mendapatkan dukungan tenaga pengajar profesional, tetapi juga memperluas akses siswa pada dunia riset, magang industri, serta program pengabdian masyarakat. Selain itu, layanan bimbingan konseling berbasis nilai-nilai religius juga disiapkan untuk menunjang kesehatan mental siswa.
“UIN Malang akan memperkuat kurikulum agama, sedangkan UB dan Polinema fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan digital,” terang Nur Ali.
Meskipun beberapa program telah berjalan, penerapan secara menyeluruh dari konsep mal pendidikan ini akan mulai diintensifkan pada semester berjalan. LP Ma’arif NU Kota Malang berharap model ini dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan mampu menghadapi perubahan global.
“Pendidikan harus mampu menjangkau seluruh dimensi kehidupan. Karena itulah kami menyebutnya ‘mal pendidikan’, sebagai tempat masyarakat menemukan berbagai solusi terbaik untuk masa depan anak-anak mereka,” tutup Nur Ali. (Misbah/Admin)