LP Ma'arif NU Jawa Timur

PW LP Ma’arif NU Jatim Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan Pendekatan STEIM dan Ramah Anak

Surabaya, Ma’arif Jatim – Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PW LP Ma’arif NU) Jawa Timur memulai langkah strategis dalam reaktualisasi pembelajaran Aswaja dengan pendekatan inovatif berbasis STEIM (Science, Technology, Engineering, Islamic Values, and Mathematics) serta konsep Ramah Anak. Kegiatan ini dikemas dalam program Research and Development (R&D) selama tiga bulan, dimulai dengan sesi Capacity Building yang digelar secara daring, Minggu, (08/06/2025).

Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim, Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA, PhD, dalam sambutan pembukaan menyampaikan pentingnya penyusunan ulang buku ajar Aswaja agar sesuai dengan karakteristik siswa zaman sekarang.

“Bahan ajar Aswaja perlu didesain dengan mengintegrasikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sekaligus mempertimbangkan psikologi anak-anak dari jenjang kelas 1 hingga 12,” tegas beliau.

Buku ajar Aswaja yang selama ini cenderung bersifat teacher-centered (berpusat pada guru), ke depan akan diarahkan menjadi student-centered, mengikuti kebutuhan generasi Z yang terbiasa dengan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif.

Kegiatan reaktualisasi ini melibatkan tiga tim utama, yakni Tim Pembelajaran, Tim Sumber Belajar, dan Tim Desain Grafis. Tim Pembelajaran bertugas memastikan nilai-nilai STEIM dan prinsip ramah anak menjadi ruh dalam bahan ajar. Tim Sumber Belajar menggandeng empat media resmi seperti, NU Online, TV9, Aula, dan LTN NU. Sementara Tim Desain Grafis bertanggung jawab pada aspek visualisasi agar buku ajar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua bidang Penjaminan Mutu dan Diklat, Prof. Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag, dalam pemaparan grand desain program menyebutkan bahwa pengembangan bahan ajar ini akan diuji ketangguhannya melalui proses validasi ahli dan uji coba lapangan.

“Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam penyusunan buku ini, yaitu STEIM dan Ramah Anak, student wellbeing, dan flipped learning,” jelas beliau.

Selama tujuh hari ke depan (9–15 Juni 2025), para penulis dan reviewer bahan ajar akan mengikuti pelatihan intensif yang menghadirkan narasumber ahli dalam ketiga pendekatan tersebut.

Program ini diharapkan dapat menghasilkan bahan ajar Aswaja yang tidak hanya sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi siswa untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan mereka. (EFR/Admin)